BOOKING TIKET PESAWAT

Persediaannya disana

Persediaannya disana. Info sangat penting tentang Persediaannya disana. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Persediaannya disana

Mooring adalah istilah untuk kegiatan membantu memposisikan kapal tanker pada posisi yang sudah ditentukan untuk dapat melakukan loading crude oil ( minyak mentah ) dari tanki di darat ke kapal tanker. Di Bunyu, kapal tanker tidak merapat di dermaga untuk melakukan loading ( proses pemuatan ) crude oil. Pada area tempat tanker yang akan loading crude, Pertamina Bunyu menyediakan 5 unit buoy tambat yang diletakan melingkari posisi tanker. Area itu berada di tengah laut dan berjarak satu mil lebih dari darat. Pada buoy tambat itu tali-tali dari kapal tanker dikaitkan dan ditarik kuat menggunakan mesin winch sehingga kapal tanker tepat berada ditengah 5 buoy tambat itu selama proses loading. Sesuai dengan tugasnya sebagai kapal tunda, TB. Tanjung-III akan mendorong atau menarik kapal tanker ke posisi yang sudah ditentukan. Ini harus dilakukan mengingat kapal tanker tidak dapat bermanuver sendiri pada area pelabuhan yang sempit sehingga harus dibantu oleh kapal tunda seperti TB.Tanjung-III. Setelah berada pada posisi yang benar, kapal tanker selanjutnya menurunkan jangkar ke dasar laut setelah itu menurunkan tali tambat yang akan disambut oleh crew mooring yang berada pada kapal mooring seperti PB. Sangkulirang-III atau MB. Pulau Kembang-II. Lalu kapal mooring akan menarik tali tambat itu menuju buoy tambat dan mengaitkannya pada tempat yang yang sudah tersedia. Ada 5 tali tambat yang harus ditambatkan satu demi satu. Setelah semua tali ditambatkan, kini giliran kawat-kawat baja yang terikat pada beberapa buoy marker (buoy kecil penahan kawat baja tersebut) ditarik keatas kapal tanker. Kawat baja ini juga akan berfungsi seperti tali-tali tambat tersebut. Menahan badan kapal tanker agar tidak bergeser dari posisi. Setelah semua dipastikan aman, kegiatan loading baru dapat dilaksanakan. Selama proses loading ini, kapal tunda dan kapal mooring akan selalu standby untuk bisa bergerak cepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Memang untuk pelayanan mooring dan unmooring seperti di area CBM Terminal Pertamina Bunyu ini dibutuhkan cukup banyak kapal dan personil. Lain halnya jika kami melaksanakan pelayanan mooring kapal tanker methanol di Jetty Methanol Bunyu. Karena kapal tanker cukup merapat di dermaga, proses penambatannya tidak terlalu sulit. Tapi berhubung tali yang harus ditambatkan berukuran besar (maklum, bukan tali jemuran) tetap saja membutuhkan tenaga ekstra untuk menarik dan menambatkannya pada kaitan yang tersedia pada bolder dermaga. Pada proses kerja seperti ini sangat dibutuhkan koordinasi yang baik dari setiap crew. Baik sesama crew dari divisi Marine PT.MMB maupun dengan crew di kapal tanker. Untuk itu diperlukan sarana komunikasi yang memadai. Alhamdulillah semua kapal yang beroperasi pada divisi Marine PT.MMB sudah dilengkapi radio komunikasi. Selama proses mooring atau unmooring dikomando oleh Petugas Pandu dari Tarakan. Sesuai dengan nama jabatannya, Petugas Pandu bertugas untuk mengarahkan pergerakan kapal di perairan pelabuhan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger